Jumat, 12 Juli 2013

Peran dan tanggung jawab Project Manager dan Project Leader secara umum dan secara khusus pada 7 fase Pengelolaan Proyek Sistem Informasi

Pimpinan Proyek (Project Leader)
  1. Mengawasi programmer.
  2. Bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis, seperti analisis, disain dan tugas-tugas pemrograman keseluruhan.
  3. Tujuan utama : kualitas produk yang dihasilkan secara teknik.

Manajer Proyek (Project Manager)
  1. Manajer dalam tim (pimpinan, motivator, dll).
  2. Bertanggung jawab terhadap semua komunikasi yang datangnya dari luar (laporan, pertemuan-pertemuan, penghubung antara manajemen tingkat atas dengan user).
  3. Tujuan utama : keberhasilan proyek (perencanaan, pengontrolan, komunikasi).

Keuntungan dan langkah-langkah membangun sistem menggunakan metode prototipe

Keuntungan dari prototipe:
  • Menghasilkan syarat yang lebih baik dari produksi yang dihasilkan oleh metode spesifikasi tulisan.
  • User dapat mempertimbangkan sedikit perubahan selama masih bentuk prototipe.
  • Memberikan hasil yang lebih akurat dari pada perkiraan sebelumnya, karena fungsi yang diinginkan dan kerumitannya sudah dapat diketahui dengan baik.
  • User merasa puas. Pertama, user dapat mengenal melalui komputer. Dengan melakukan prototipe (dengan analisis yang sudah ada), user belajar mengenai komputer dan aplikasi yang akan dibuatkan untuknya. Kedua, user terlibat langsung dari awal dan memotivasi semangat untuk mendukung analisis selama proyek berlangsung.
  • Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
  •  Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
  •  Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
  •  Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.

Langkah-langkah dalam Prototipe adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototipe
Membangun prototipe dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3. Evaluasi prototipe
Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototipe yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototipe direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototipe yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.

Minggu, 16 Juni 2013

Teknik-teknik estimasi pada Proyek Sistem Informasi

Ada tiga teknik yang digunakan untuk melakukan estimasi, yaitu :
1. Keputusan Profesional
Katakanlah bahwa anda merupakan orang yang memiliki pengalaman yang luas dalam membuat program “report generation modules”. Anda melakukannya dengan pendekatan merancang report tersebut dan memperkirakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk membuat program tersebut. Setelah mempelajari rancangan program selama 5 menit, programmer lalu menutup matanya selama 5 menit (dia tidak tidur, tetapi berhitung), dan kemudian mengatakan “15 hari”. Inilah yang disebut Keputusan Profesional murni. Keuntungan dari teknik ini adalah cepat , dan jika seseorang sudah ahli dalam teknik ini, maka estimasinya pasti akan lebih akurat. Sedangkan kerugian dari teknik ini adalah bahwa anda membutuhkan seorang ahli yang berpengalaman dalam bidang ini, dan beberapa ahli tersebut akan bekerja keras untuk mendapatkan estimasi yang tepat.
2. Sejarah
Jalan keluar dari ketergantungan pada orang dan untuk membuat estimasi lebih khusus, yaitu anda harus mengerti tentang sejarahnya. Tulislah berapa lama masing-masing tugas dapat diselesaikan dan siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Anda dapat membandingkan tuagas yang akan diestimasik dengan tugas yang sama yang dikerjakan lebih awal, setelah itu mulailah dengan melakukan estimasi. Hal ini dimaksudkan agar anda menjabarkan suatu proyek ke dalam beberapa tugas yang biasanya diulang dan mudah untuk dibandingkan.
3. Rumus-rumus
Ada beberapa rumus yang digunakan dalam software estimasi. Software yang baik untuk diketahui adalah COCOMO. COCOMO dapat digunakan untuk memperkirakan biaya proyek, usaha (person months), jadwal, dan jumlah staf untuk masing-masing fase berikut ini :Preliminary Design - our Analysis PhaseDetailed Design (DD) - our Design PhaseCode and Unit Tes (CUT) - same as oursSystem Test - our System Test and Acceptance Phase

Pengertan Estimasi

Estimasi merupakan sebuah proses pengulangan. Pemanggilan ulang estimasi yang pertama dilakukan selama fase definisi, yaitu ketika anda menulis rencana pendahuluan proyek. Hal ini perlu dilakukan, karena anda membutuhkan estimasi untuk proposal. Setelah fase analisis direncanakan ulang, anda harus memeriksa estimasi dan merubah rencana pendahuluan proyek menjadi rencana akhir proyek.
Berikut contoh dari penggunaan proses estimasi
Sistem Estimasi Biaya dan Usaha Proyek Pengembangan Software Sistem Informasi Bisnis
Berlatar belakang dari kesulitan tersendiri dalam estimasi biaya dan usaha proyek dalam proyek software karena karakteristik software yang membedakandengan proyek fisik maka penelitian inidilakukan. Kesulitan yang sering dihadapi dalam estimasi proyek software sangat berkaitan dengan sifat alami software khususnya kopleksitas dan invisibilitas (keabstrakan). Selain itu pengembangan software merupakan kegiatan yang lebih banyak dilakukan secara intensif oleh manusia sehingga tidak dapat diperlakukan secara mekanistik murni. Kesulitan-kesulitan lainya adalah Novel application of software, Changing technology, dan Lack of homogeneity of project experience. 
Dalam usaha estimasi sering menghadapi dua permasalahan yaitu over-estimates dan under-estimates. Barry Boehm, telah mengidentifikasi beberapa metode estimasi biaya dan usaha proyek pengembangan software, yaitu Model algoritmik, Analogi, Pendapat pakar, Parkinson, Top-down, dan Bottom-up. Dalam penelitian ini metode yang dilakukan oleh peneliti adalah studi lapangan, studi kepustakaan, metodes survei, dan analisa dan pemodelan. Dan metode perancangan yang digunakan adalah perancangan tampilan layar, perancangan basis data, perancangan model sistem UML. Pendekatan model yang digunakan dalam menghitung besaran proyek adalah model function point (FP). Dibandingkan dengan pendekatan berbasis ukuran baris (LOC/Line Of Code), pendekatan FP lebih independen terhadap bahasa pemrograman sehingga bisa diterapkan pada jenis aplikasi yang berbeda baik aplikasi database yang non-procedural, sistem informasi berbasis web, maupun aplikasi penghitungan. Sedangkan Verifikasi terhadap validitas model yang dihasilkan diketahui dari sampel data yang masuk, tingkat kesalahan dalam regresi tingkat kesesuaian dengan model yang sudah ada.
Model yang dikembangkan dalam kajian ini meliputi model estimasi besaran usaha pengembangan proyek dengan pendekatan function point dan alat bantu berupa software untuk memasukkan nilai parameter function point tersebut dan menampilkan model yang dihasilkan. Untuk pembuatan model estimasi biaya dan usaha proyek pengembangan software pertama-tama dilakukan analisa parameter yang berpengaruh terhadap kedua variabel tersebut. Untuk menguji keterkaitan atau pengaruh dari variabel, digunakan perhitungan nilai korelasi dari setiap variabel yang di analisa. Diketahui bahwa nilai usaha (effort) proyek pengembangan software dipengaruhi oleh nilai besaran function point dan tingkat kompleksitas proyek software. Artinya semakin tinggi nilai function point dan tingkat kompleksitas proyek software akan membutuhkan effort yang semakin tinggi pula. Untuk menguji validitas model yang dibuat digunakan metode uji adjusted R2, standard deviasi estimasi dan prediksi pada tingkat L (Pred(L)). Dan Sistem yang dikembangkan dalam penelitian ini dirancang menggunakan pendekatan system berorientasi object. 
Proyek software hasil observasi menggunakan dana atau biaya penyelesaian proyek yang relatif kecil atau cenderung kecil jika dibandingkan dengan besaran ukuran software yang dikembangkan, hal ini menunjukan bahwa software house hasil observasi belum mengestimasi biaya pengembangan software secara real sesuai ukuran software. Model estimasi biaya pengembangan software yang diperoleh dari hasil observasi mempunyai bentuk model eksponensial, sedangkan model estimasi usaha modelnya cenderung berbentuk linier. Maka Sistem estimasi biaya proyek dapat digunakan bagi para pengembang software (software developer), manajer proyek, dan staf IT lainnya. Sistem ini memungkinkan untuk melakukan estimasi suatu proyek secara kolaborasi baik dengan pengguna lain dari organisasi yang sama maupun dari luar organisasi.

Selasa, 30 April 2013

Daftar pengecekkan kegiatan yang diperlukan untuk rencana penerimaan



  1. Hasilkan Fungsi vs. Tabel Percobaan dan semua FS yang dijanjikan telah dialamatkan.
  2. Definiskan percobaan dan kumpulan percobaan.
  3. Tetapkan tanggung jawab untuk menulis percobaan.
  4. Klien dan Tim proyek mengetahui bahwa ATP akan ditinjau kembali, direvisi jika perlu, dan ditandatangani oleh user. Klien mengetahui bahwa keberhasilan penyelesaian dari percobaan akan mempengaruhi penerimaan sistem. Lihat bentuk contoh ATP pada bagian 10 di Appendix A.
  5. Tanggung jawab untuk percobaan data telah ditetapkan. Data untuk percobaan seharusnya disediakan oleh tim proyek dan juga user. Jika user dapat menyediakan data yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, percobaan terhadap sistem akan berjalan dengan baik, ditambah user akan merasa nyaman dengan keakuratan percobaannya.

Tes penerimaan terhadap suatu sistem

Tes penerimaan bertujuan untuk mendapatkan pernyataan tertulis dari user bahwa produk atau system yang dibuat sesuai dengan yang dijanjikan. Proses tes ini melibatkan kedua belah pihak, antara user dan pengembang system. Jika system yang dibuat dianggap telah sesuai dengan tujuan yang diinginkan user, maka system tersebut sudah siap untuk digunakan secara umum. Pendekatan yang lebih baik adalah menemukan serangkaian tes yang mendemonstrasikan semua fungsi yang dijanjikan. 

Penerimaan akan dilakukan secara resmi melalui seluruh tes ini kepada pelanggan. Keberhasilan tes diakhiri satu per satu. Oleh karena itu, tes penerimaan terhadap sistem yang dibuat ini sangat penting. Karena manfaat dari serangkaian tes ini adalah dapat mendemonstrasikan semua fungsi system yang telah dijanjikan. Selain itu, manfaat dari tes penerimaan adalah dapat mengetahui tindakan apa yang menyebabkan masalah, maksudnya anda mengetahui dengan tepat siapa yang mengetik ketika masalah terjadi. Oleh karena itu user tidak merasa takut tentang semuanya.

Minggu, 20 Januari 2013

Langkah-langkah untuk melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi

Kontrol lingkungan 
  • Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ?
  • Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor
  • Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial
  • Memeriksa persetujuan lisen (license agreement)
Kontrol keamanan fisik 
  • Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai
  • Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested)
  • Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif
  • Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai
Kontrol keamanan logikal 
  • Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler
  • Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user
  • Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default
  • Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc)
  • Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum
  • Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya
  • Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai
  • Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN,
  • CryptoCard, SecureID, etc)
Menguji Kontrol Operasi 
  • Memeriksa apakah tugas dan job description memadai  dalam semua tugas dalam operasi tsb
  • Memeriksa apakah ada problem yang signifikan
  • Memeriksa apakah control  yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai

Audit Teknologi Sistem Informasi

Pengertian Teknologi Sistem Informasi :
Teknologi Sistem Informasi (TSI) adalah suatu sistem pengolahan data keuangan dan pelayanan jasa perbankan secara elektronis dengan menggunakan sarana komputer, telekomunikasi, dan sarana elektronis lainnya. Penggunaan TSI adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas dan pelayanan kepada masyarakat.

Penerapan teknologi informasi ini dilakukan pada saat :
a)      Penggunaan Teknologi Informasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi
b)      Penggunaan Sistem dan Teknologi Informasi Untuk Usaha Kecil 
c)      Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan


Siapa saja yang Berperan Menggunakan Teknologi Sistem Informasi ?
                  1.      Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Bank Sendiri :
  • Menerapkan Pengendalian Manajemen TSI
  •  Melaksanakan fungsi AUDIT INTERN TSI
  • Memiliki alat monitor
  • Menerapkan prinsip2 sistem pengawasan dan pengamanan
  • Memiliki Disaster Recovery Plan (DRP)

                  2.      Dalam Hal Penyelenggaraan TSI Dilakukan Oleh Pihak Ketiga :
                        ·         Memastikan semua hal pada butir III dipenuhi oleh pihak penyelenggara jasa TSI
                        ·         Melakukan evaluasi berkala atas kehandalan penyelenggara jasa TSI
      ·         Membuat perjanjian tertulis
                        ·         Menyampaikan laporan kepada BI

Tools Audit Teknologi Informasi

Selain COBIT, tools lain yang banyak digunakan untuk melakukan audit TI (Teknologi Informasi) diantaranya :
  1. COSO (Committee of Sponsoring Organisations of the Treadway Commission) Internal Control—Integrated Framework
  2. ISO/IEC 17799:2005 Code of Practice for Information Security Management
  3. FIPS PUB 200
  4. ISO/IEC TR 13335
  5. ISO/IEC 15408:2005/Common Criteria/ITSEC
  6. PRINCE2
  7. PMBOK
  8. TickIT
  9. CMMI
  10. TOGAF 8.1
  11. IT Baseline Protection Manual
  12. NIST 800-14
  13. ITIL v3.0
  14. (+) PBI No. 9/15/PBI/2007 & SE BI No. 9/30/DPNP
Information Technology Infrastructure Library (ITIL)
Information Technology Infrastructure Library (ITIL) adalah seperangkat konsep dan praktik untuk mengelola layanan TI, pengembangan dan operasi TI. ITIL adalah merek dagang atas milik United Kingdom’s Office of Government Commerce (OGC). ITIL yang terbaru adalah ITIL v3 terdiri atas beberapa disiplin, yaitu ITIL Service Strategy, ITIL Service Design, ITIL Service Transition, ITIL Service Operation, dan ITIL Continual Service Improvement.
Keunggulan ITIL adalah memberi deskripsi rinci sejumlah praktik penting TI dan menyediakan daftar komprehensif tugas dan prosedur yang didalamnya setiap organisasi dapat menyesuaikan dengan kebutuhannya sendiri. Kelemahan ITIL antara lain: buku-buku ITIL sulit terjangkau bagi pengguna non komersial, ITIL bersifat holistic yang mencakup semua kerangka kerja untuk tatakelola TI, pelaksanaan pedoman dalam buku ITIL memerlukan pelatihan khusus dan biaya pelatihan atau sertifikasi ITIL terlalu tinggi. 

ISO 17799
         ISO 17799 adalah suatu sistem tatakelola TI yang khusus untuk sistem tatakelola keamanan informasi. ISO dibagi menjadi 10 seksi dengan 36 objectives. Setiap objective dibagi lagi ke dalam sub-objective
Keunggulan penggunaan ISO bagi sistem tatakelola keamanan informasi adalah ISO bersifat lebih rinci disbanding COBIT dan menyediakan petunjuk “bagaimana” sesuatu dijalankan. ISO memberi petunjuk struktur dan konten kebijakan keamanan informasi. Kelemahan ISO adalah menjadi pedoman yang berdiri sendiri atau tidak terintegrasi dengan rerangka sistem tatakelola TI yang lebih luas sehingga hanya cocok untuk kepentingan teknis.

Control Objective Information & Related Technology

COBIT ( Control Objective Information & Related Technology ) adalah sebuah frame work tata kelola TI dan alat pendukung yang akan membantu para top level IT Manajemen untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan kontrol, isu isu teknis dan risiko bisnis. COBIT memungkinkan pengembangan policy yang jelas dan implemented untuk mengontrol seluruh aspek yang berkaitan dengan teknologi informasi sebuah organisasi. COBIT menekankan kepatuhan pada peraturan dan membantu organisasi untuk meningkatkan value dari sistem TI yang mereka bangun serta membantu penyelarasan antara tujuan teknologi informasi dan tujuan perusahaan. Selain tu COBIT juga dibuat sangat sederhana dengan tujuan agar sebuah frame work IT Governance mudah dilaksanakan. 
COBIT dikembangkan oleh IT Governance Institut ( ITGI ) yang merupakan salah satu bagian dari ISACA ( Information System Audit & Control Association ). Seperti kita ketahui ISACA merupakan organisasi yang diakui sebagai salah satu lembaga yang menciptakan standart sistem audit dan kontrol di bidang teknologi informasi. Selain COBIT produk ISACA yang lain adalah memberikan pelatihan dan sertifikasi untuk auditor seperti CISA, CISM,CGEIT.
Sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan juga perkembangan cara berbisnis, COBIT juga terus melakukan update terhadap model frame worknya.

Tujuan Cobit

  1. Diharapkan dapat membantu menemukan berbagai kebutuhan manajemen yangberkaitan dengan TI.
  2. Agar dapat mengoptimalkan investasi TI Menyediakan ukuran atau kriteria ketika terjadi penyelewengan atau penyimpangan.
Adapun manfaat jika tujuan tersebut tercapai adalah :

  • Dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
  • Dapat mendukung pencapian tujuan bisnis.
  • Dapat meminimalisasikan adanya tindak kecurangan/ fraud yangmerugikan perusahaan yang bersangkutan.
Landasan Cobit
  1.   .   Menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran.
  2.       Suatu organisasi harus memanage sumberdaya TI nya melalui satu kumpulan proses yang dikelompokkan secara alami.
  3.       Grup-grup proses COBIT disusun secara sederhana dan berorientasi pada hirarki bisnis
  4.        Setiap proses merujuk sumberdaya TI, dan persyaratan kualitas, fiduciary/kepercayaan, dan keamanan dari informasi.

Sabtu, 19 Januari 2013

Ulasan Artikel CRM PT Nutrifood Indonesia ( Konsep Sistem Informasi Lanjut )


Nutrifood Indonesia. Memuaskan Pelanggan dengan Mirosoft CRM

Aktivitas CRM pada perusahaan PT Nutifood Indonesia bertujuan untuk mempertahankan pelanggan. Pentingnya pelanggan untuk Nutrifood ditunjukan dengan waktu tanggap yang cepat terhadap setiap keluhan dari konsumen atas produk yang dijual ke pasaran. PT Nutrifood Indonesia memperbaiki layanan keluhan konsumen dikarenakan kurang efektif sebab keluhan yang sebagian besar disampaikan melalui telepon, dicatat oleh petugas diatas kertas,baru kemudian ditindaklanjuti. 

Cara penanganan keluhan seperti ini memiliki kelemahan karena tergantung ketelitian karyawan dalam mencatat dan mengirimkan pesan keluhan kepada brand manager dan unit lainnya. Sekarang sudah jauh berbeda karena PT Nutrifood telah menerapkan aplikasi Microsoft CRM (Customer Relations Management), cara kerja dari aplikasi tersebut yaitu begitu customer selesai telepon ke customer call center nutrifood, email pemberitahuan dan alur kerja (work-flow)penyelesaian keluahan berjalan secara otomatis, sehingga semua orang yang terkait di Nutrifood langsung tahu, hasilnya proses kerja semakin efisien dan PT Nutrifood lebih baik mendeteksi dan menanggapi masalah yang ada.

Sumber Artikel :

Jumat, 18 Januari 2013

Sample Complaint Letter


PT. Inti Jaya Prima Abadi
Jln. Cahaya Sakti no 325
Medan 20008
Sumatera Utara
14th January, 2013

Mr. Alan Smith
Marketing Manager

Pt Abadi Raya Perkasa,
Jln. Perdana Raya, no. 56
Semarang 30002

Dear Mr. Smith

After carefully examining the goods supplied to our order No. 8 of 23th December, we must express our disappointment at the quality of the goods. The goods you sent doesn’t match the sample you showed us  when we meet before. Some of them are so poor, and we believe that there must have been some mistake in making up our order.

As the quality of the goods are quite unsuited to our needs, we have no choice but to asked to replace them by those of the quality ordered.

We should be obliged if you could investigate this matter and as the goods are urgently needed, please let us have the replacement as soon as possible.

Your Sincerely,




Erryk Istiyanto
Purchase Manager

TEKNOLOGI E-COMMERCE DALAM PROSES BISNIS



E-Commerce dapat didefinisikan sebagai segala bentuk transaksi perdagangan / perniagaan barang atau jasa dengan menggunakan media elektronik. Pada dasarnya e-commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara signifikan merubah cara manusia melakukan interkasi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini terkait dengan mekanisme dagang, e-commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang melalui media internet, tetapi lebih dari pada sebuah transformasi bisnis yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah domain dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai “cyberspace” atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana seorang manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja di dunia ini sejauh yang bersangkutan terhubung ke internet. Hilanngnya batasan dunia yang memungkinkan sesorang berkomunikasi dengan orang lain secara efesien dan efektiif ini secaea langsung merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen.

Pada dasarnya ada 4 jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan :
  1. relasi dengan pemasok
  2. relasi dengan distributor
  3. relasi dengan rekanan
  4. relasi dengan konsumen
Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamnya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi interaksi antara perusahaan dengan salah satuentiti relasi di atas. Jika dahulu relasi hanya dapat terjalin secara “one-to-one relationship” karena alas an efisiensi, maka dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat dilakukan secara “many-to-many relationship” dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah.
Keuntungan e-commerce
  1. bagi perusahaan : memperpendek jarak, perluasan pasar, perluasan jaringan mitra bisnis dan efisiensi, dengan kata lai mempercepat pelayanan ke pelanggan, dan pelayanan lebih responsive, serta mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan kertas, seperti biaya pos surat, pencetakan, report, dan sebagainya sehingga meningkatkan pendapatan.
  2. Bagi konsumen : efektif, aman secara fisik dan flexible.
  3. Bagi masyarakat umum : mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan, membuka peluang kerja baru, menguntungkan dunia akademis, meningkatkan kualitas SDM.

Sedangkan kerugiannya adalah :
Meningkatkan individualisme, pada perdagangan elektronik terkadang menimbulkan kekecewaan, apa yang dilihat dilayar monitor computer kadang berbeda dengan apa yang dilihat secara kasat mata.


Kerangka dasar teknologi e-commerce
Proses bisnis sitem e-commerce dinamakan information sharing. Prinsip penjual didalam proses ini adalah untuk mencari dan menjaring calon pembeli sebanyak-banyaknya, sementara prinsip pembeli adalah berusaha sedapat mungkin mencari produk atau jasa yang diinginkannya, dan mencoba untuk mencari tahu penilaian orang lain terhadap produk atau jasa tersebut.

Didalam proses bisnis ada 4 aliran entity yang harus dikelola dengan baik :
  • Flow of goods (aliran produk)
  • Flow of information (aliran informasi)
  • Flow of money (aliran uang)
  • Flow of document (aliran dokumen)

Fasilitas e-commerce yang ada harus dapat mensinkronisasikan keempat aliran tersebut, sehingga proses transaksi dapat dilakukan secara efisien, efektif, dan terkontrol dengan baik. Target dari interkasi ini adalah agar dikemudian hari terjadi kembali transaksi bisnis antara pihak yang didasari pada kepuasan pelanggan.

Klasifikasi e-commerce

1. Business To Business (B2B)
Adalah system komunikasi bisnis online antar pelaku bisnis. Dalam business to business transaksi dilakukan oleh para trading partners yang sudah saling kenal dengan format data yang telah disepakati bersama.
2. Business To Customers (B2C)
Merupakan mekanisme toko online yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer. Sedangkan dalam business to customer sifatnya terbuka untuk public, sehingga setiap individu dapat mengaksesnya melalui suatu web server.
3. Perdagangan Kolaboratif (collaborative commerce)
Para mitra bisnis berkolaborasi (alih-alih membeli atau menjual) secara elektronik. Hal ini disebut mitra bisnis di sepanjang rantai pasokan.
4. Consumen To Consumen (C2C)
Dalam C2C pelanggan satu menjual produk atau jasa ke pelanggan lain. Di beberapa Negara penjualan dan pembelian dilakukan dalam situs lelang. Iklan kecik yang ada dalam layanan internet seperti AOL, MSN, dll. Layanan personal yang diiklankan pada website tertntu.
5. Consumen To Business (C2B)
Dalam C2B konsumen memberitahukan kebuthan atas produk atau jasa tertentu, dan para pemasok bersaing untuk menyediakan produk atau jasa tersebut ke konsumen.
6. Perdagangan Intra Bisnis (Intraorganisasional)
Dalam hal ini perusahaan menggunakan e-commerce secara internal.
7. Pemerintah Ke Warga (government to Citizen – G2C)
Dalam hal ini pemerintah menyediakan layanan ke warganya melalui teknologi e-commerce. E-government yaitu penggunaan teknologi internet secara umum dan e-commerce secara khusus untuk mengirimkan informasi dan layanan public ke warga, mitra biisnis, dan pemasok entitas pemerintah, serta mereka yang bekerja disektor public.
8. Perdagangan Mobile (mobile e-commerce (m-commerce))
Adalah e-commerce yang dilakukan dalam lingkungan nirkabel seperti telepon seluler untuk mengakses internet dan berbelanja.

Mekanisme transaksi e-commerce

            Kontak online dalam e-commerce menurut Santiago cavanillas dan A. Martines Nadal, seperti yang dikutip oleh Arsyad Sanusi memiliki banyak tipe dan variasi yaitu:
1.      Kontak melalui chating dan video conference.
Chating dan video conference adalah alat komunikasi yang disediakan oleh internet yang biasa digunakan untuk dialog interaktif secara langsung.
2.      Konrtak melalui email
Kontrak melalui email adalah salah satu kontrak online yang sangat popular karena pengguna email saat ini sangat banyak dan mendunia dengan biaya yang sangat murah dan waktu efesien.
3.      Kontrak melalui web atau situs
Kontrak melalui web dapat dilakukan dengan caras situs web seorang supplier (baik yang beralokasi di server supplier maupun diletakan pada server pihak ketiga) memiliki diskripsi produk atau jasa dan satu seri halaman yang bersifat self-contraction, yaitu dapat digunakan untuk membuat kontrak sendiri, yang memungkinkan pengunjung web untuk memesan produk atau jasa tersebut.

Prinsip mekanisme kerja e-commerce

  •  mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen
  • mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan
Secara strategis ada 3 domain besar yang membentuk komunitas e-commerce, yaitu : proses, institusi, dan teknologi. Prinsip dalam e-commerce adalah diterapkannya asas jejaring (internetworking), untuk sukses sebuah perusahaan e-commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Kerjasama yang dimaksud disini akan mencapai tingkat efektifitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukan secara otomatis.

 Nama Kelompok:
1.       Adhiimu Irwan Agus Setiawan            11109064
2.       Erryk Istianto                                       15109326
 Kelas                                                   4KA03

URL Jurnal: http://lppm.trigunadharma.ac.id/public/fileJurnal/EB601-OK-Jurnal12-DW-EComm.pdf